Untuk memulai ini semua gw bingung mau darimana, tapi
kalo mulai sesuatu yang pasti adalah dari bawah atau dari dasar, oleh sebab itu
apa sih yang kalian pahami tentang “kesehatan” itu sendiri??
Menurut buku yang gw baca, disitu ditulis menurut World Health Organization dalam Winkel (1991) disebutin : Sehat adalah
suatu keadaan berupa kesejahteraan fisik, mental dan sosial secara penuh dan
bukan semata-mata berupa absensinya(absensi
disini mungkin si Winkel maksud adalah keberadaan penyakit dalam diri kita)
penyakit atau keadaan lemah tertentu.
Sedangkan menurut Zakiah
Dorojad (1982) dikatakan Kesehatan Mental adalah terhindarnya seseorang
dari gejala – gejala gangguan dan penyakit jiwa, dapat menyesuaikan diri, dapat
memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada semaksimal mungkin dan membawa
kepada kebahagiaan bersama serta mencapai keharmonisasian jiwa dalam hidup.
Jadi, kalo
lo lecet/tergores abis jatoh dari sepeda itu berarti lo sakit.*dari aspek fisik
Kalo lo gak
jelas atau suka bengong sendiri atau bahkan suka ngomong dan jawab pertanyaan
yang lo lontarin sendiri itu tandanya lo sakit. *dari aspek mental
Dan jelas
kalo lo gak bisa nyambung sama gw atau temen-temen lo itu berarti lo sakit.
*dari aspek sosial.
PECAH
BANGET!!! Sekarang gw dan lo tau kapan waktunya bisa dibilang “sakit”, dan gw
rasa gw lebih bermasalah dibagian aspek mental. #sambil googling klinik
kejiwaan terdekat dr rumah.
Udah tau
karena jurusan gw dan matkul ini lebih focus pada kesehatan mental manusia,
sekarang gw coba untuk arahkan senter ilmu pengetahuan ini kepada kesehatan
mental. Dan semua itu gak akan pernah kita ketahui kalo kita gak buka kitab
sejarah.
Jadi begini
ceritanya,
Dahulu kala,
banyak orang yang berusaha mewujudkan keharmonisan hidup, tapi belom secara
sistematis dan masih cara yang sederhana. Ketidakharmonisan itu dianggap
sebagai gangguan dari roh-roh jahat yang merasuk kedalam diri seseoarang. Salah
satu mereka menyembuhkannya adalah dengan memukuli individu yang sakit dan
setelah itu individu tersebut akan sehat kembali. Dengan berjalannya waktu,
orang – orang mulai memperbaiki proses penyembuhan sakit mental tersebut lebih
secara manusiawi.
Dan berikut
adalah tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan Kesehatan Mental :
- Philippe Pinel (Perancis)
- William Tuke (Inggris
- Dorothe Dix (Amerika), tokoh wanita abad 19 yang mengadakan perbaikan kondisi rumah sakit jiwa di Amerika dan juga di Eropa, usahanya banyak dijadikan dasar aktivitas dalam Mental Hygiene.
- Clifford Whittingham Beers (1876 – 1943), ia pernah sakit mental selama 2 tahun dan menulis buku yang berjudul “A mind that found it self”. Dan menyusun program nasional mengenai Kesehatan Mental.
Dan banyak
lagi, semuanya itterus berkembang, sampai banyak berdirinya organisasi yang
focus dalam mengatasi gangguan mental. Dari akibat perang dunia 1 dan 2, yang
menjadi target penyembuhan dan pada akhirnya memberikan pelayanan kepada semua
orang yang membutuhkan.
Sekarang,
didunia sudah ada beberapa organisasi yang menyediakan Mental Hygiene, contohnya adalah UNESCO(the United Nations Educational Scientific and Cultural Organization),
WHO(World Health Organization), dan
WFMH(World Federation for Mental Health).
Sedangkan diIndonesia sendiri, masalah Kesehatan Mental menjadi salah satu
proyek bagi Departemen Kesehatan, contohnya adalah BKKBN.
Konsep sehat menurut
Parkins (1938) adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan
fungsi tubuh dan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya. Dan menurut
White (1977), sehat adalah suatu keadaan di mana seseorang pada waktu diperiksa
tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan
kelainan.
WHO pun
mengembangkan defenisi tentang sehat. Pada sebuah publikasi WHO tahun 1957,
konsep sehat didefenisikan sebagai suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh
yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang
dimiliki. Sementara konsep WHO tahun 1974, menyebutkan Sehat adalah keadaan
sempurna dari fisik, mental, sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan. Sementara Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam musyawarah Nasional
Ulama tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai ketahanan “jasmaniah, ruhaniyah
dan sosial” yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri
dengan mengamalkan tuntunannya, dan memelihara serta mengembangkannya.
Konsep Sehat dilihat dari 5 Dimensi
1. Dimensi
Emosional
Menurut Goleman emosional merupakan
hasil campur dari rasa takut, gelisah, marah, sedih dan senang.
2.
Dimensi Intelektual
Memecahkan masalah dengan pikiran
yang tenang, yang dapat memecahkan masalah tersebut.
3.
Dimensi
Fisik
Suatu kondisi tubuh yang di haruskan
dengan kondisi tubuh sehat.
4.
Dimensi
Sosial
Seseorang dapat melakukan perannya
dalam lingkup yang lebih besar dan dapat berinteraksi dengan baik.
5.
Dimensi
Spiritual
Spiritual merupakan kehidupan
kerohanian. Dengan menyerahkan diri dengan bersujud dengan kepercayaan agama
masing-masing.
Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
Kesehatan menurut Freund
(1991) “suatu kondisi yang dalam keadaan baik dari suatu organisme atau bagian
yang dicirikan oleh fungsi yang normal dan tidak adanya penyakit”, juga sampai
pada kesimpulan mengenai kesehatan sebagai suatu keadaan tidak adanya penyakit
sebagai salah satu ciri kalau organisme disebut sehat. Mental hygiene disebut juga ilmu kesehatan
mental merupakan ilmu pengetahuan yang masih muda. Dulu orang berpendapat
gangguan keseimbangan mental itu disebabkan oleh gangguan roh jahat.
Kesehatan mental di cetuskan oleh
Adolf Meyer (psychiater) berdasarkan
saran Beers (mantan penderita sakit mental), membantu perkembangan gerakan
usaha kesehatan mental. Dialah yang mengemukakan istilah “Mental Hygiene”. Di amerika pada tahun 1908 terbentuk suatu
organisasi “Connectitude Society for
Mental Hygiene”. Pada tahun 1909 berdirilah “The National Committee for Mental Hygiene”. Di inggris pada tahun
1842 berdirilah organisasi “The Society
for Improving the Condition Association for the Protection of the Insane and the
Prevention of Insanity”.
Akibat
perang dunia I dan II banyak terdapat penderita “war neurosis” di kalangan anggota militer, sehingga gerakan Mental Hygiene makin besar usahanya
mencari metode yang efisien untuk mencegah gangguan mental serta mengadakan
pembaharuan dalam metode penyembuhan. Pada tahun 1930 Mental Hygiene mengadakan kongres pertama di Washington D.C. tahun
1946 Presiden Amerika Serikat menandatangani undang-undang “The National Mental Health Act” untuk
memajukan kesehatan mental rakyat Amerika, yang menyelenggarakan program mental hygiene antara lain:
1. WHO :
Organisasi ini memberi informasi dan penyuluhan mengenai kesehatan mental kepada anggota UNO. Mengadakan
pengawasan terhadap alkoholisme, pencegahan kriminal.
2.
UNESCO :
Untuk menstimulir penukaran masalah informasi kebudayaan antar bangsa.
Didalamnya terdapat suatu departemen yang mengurusi masalah sosial.
3. WFMH : Di
dirikan pada tahun 1948. Antara the
internasional committee for mental hygiene dengan the british association for
mental health, merupakan kelompok non
govermental health agencies membantu kesehatan di dunia.
Pasti semua orang ingin memiliki mental yang sehat tanpa terganggu apapun. Karna kesehatan mental dapat mempengaruhi aktivitas kita. Maka dari itu, kesehatan mental mempunyai tujuan yaitu :
a.
Mengusahakan
agar manusia memiliki kempuan mental yang sehat.
b.
Mengusahakan
pencegahan terhadap timbulnya sebab-sebab gangguan mental dan penyakit mental.
c. Mengusahakn
pencegahan berkembangnya bermacam-macam gangguan mental dan penyakit mental.
d.
Mengurangi
atau mengadakan penyembuhan terhadap gangguan dan penyakit mental.
DAFTAR
PUSTAKA
Dra. Siti Sundari HS. M.Pd, 2005. Kesehatan Mental. Jakarta: Rineka Cipta.
Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.